MAKALAH STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
Nama : Kartika Dewi
NPM : 24213776
Kelas : 4EB29
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IFRS (Internasional Financial Reporting Standards)
saat ini selalu menjadi pembahasan akuntansi dalam setiap forum akuntansi baik
domestik, regional, maupun internasional. Pelaporan keuangan berbasis IFRS telah menjadi sorotan setiap negara,
terutama untuk negara-negara maju dan berkembang. Perlahan-lahan negara-negara
di Eropa, Amerika Utara, dan Asia melakukan konvergensi IFRS yang dinilai
memiliki manfaat dalam peningkatan arus investasi global. Hal tersebut
memungkinkan adanya kemudahan akses perusahaan domestik melakukan ekspansi
secara internasional tanpa kesulitan atas penyesuaian laporan keuangan
perusahaan tersebut nantinya di negara lain.
Konvergensi standar akuntansi internasional dan
nasional mencakup penghapusan mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara
perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB (International Accounting
Standard Board), penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan
solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan. Meskipun terdapat
istilah penghapusan dalam makna konvergensi, namun konvergensi bisa mencakup
pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.
Konvergensi Akuntansi mencakup konvergensi (1) standar
akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian), (2) penyajian terkait penawaran
surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh perusahaan go public,
dan (3) standar audit). Pada akhirnya konvergensi IFRS akan menghasilkan
keseragaman dalam pelaporan keuangan di dunia internasional. Hal ini akan
mempermudah pihak yang berwenang aktif dalam ruang lingkup pelaporan keuangan,
baik pembuat standar, perusahaan, regulator, maupun auditor dalam memahami
penerapan IFRS di berbagai negara sehingga sejalan dengan tuntutan pelaporan
keuangan di era arus globalisasi yang kian berkembang pesat. Pemaparan singkat
di atas melatarbelakangi tim penyusun untuk menyusun makalah berjudul “Standar
Audit dan Akuntansi Global”. Judul tersebut diambil dari judul pada pertemuan ke-8 (tujuh) materi mata kuliah Teori Akuntansi.
1.2 Topik Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, tim penyusun
membuat topik permasalahan terkait makalah “Standar Audit dan Akuntansi Global” sebagai berikut:
- Apakah maksud dari konvergensi standar akuntansi?
- Apa saja manfaat konvergensi akuntansi?
- Apa saja peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional?
- Apa saja organisasi-organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi standar akuntansi?
- Bagaimana organisasi-organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi standar akuntansi?
1. 3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pemahaman pembaca terkait
konvergensi standar akuntansi secara internasional. Tim penyusun mengharapkan
pembahasan dalam makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dalam memahami
dan menganalisa perkembangan konvergensi standar akuntansi secara internasional
dan dampaknya terhadap arus globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SURVEI
KONVERGENSI INTERNASIONAL
2.1.1 Manfaat Konvergensi
Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak
manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi
Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International
Accounting Standard Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa
dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan
pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses
masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi para badan
standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS dikarenakan
dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-masing.
PricewaterhouseCoopers melaporkan bahwa surat kabar
terkini mengusulkan “global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”.
Keuntungannya antara lain:
- Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
- Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
- Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
2.1.2 Kritik terhadap Standar
Internasional
Proses menjadikan
standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai kritik. Beberapa
pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan
solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi,
ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang
berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional,
politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk
memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional
tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama
perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi
masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip
akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada
standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun
mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
2.1.3 Rekonsiliasi dan Pengakuan
Bersama
Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan
ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan
pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih
penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi
internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas
negara.
Dua
pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara, antara lain: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga
dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang
saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara
asal.
2.1.4 Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi
memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang
harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan
bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi,
pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan
konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Semakin
banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela karena banyaknya
manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan
audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang
dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa
konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
2.2 BEBERAPA PERISTIWA PENTING
DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Berikut
adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi
internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi tersebut:
- Tahun 1973: Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).
- Tahun 1976 : Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.
- Tahun 1977: Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
- Tahun 1977 : Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
- Tahun 198 : London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
- Tahun 1989: IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
- Tahun 1996 : Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
- Tahun 2001 : Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).
- Tahun 2002: IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
- Tahun 2003: European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
- Tahun 2004 : Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
- Tahun 2005: Menteri Keuangan CIna melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan GAAP Kanada dan diganti IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar Akuntansi Jepang meluncurkan proyek konvergensi.
- Tahun 2006: IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
- Tahun 2007: SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
2.3 IKHTISAR
ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
2.3.1 International Accounting Standards Board
(IASB)
Tujuan dari IASB adalah :
- Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
- Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
- Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
- Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
2.3.2 Commision
of European Union (EU)
Uni Eropa didirikan tahun 1957 dan
merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan menyelaraskan sistem hukumn dan
sistem ekonomi negara-negara anggotanya. Berbeda dengan IASB, yang tidak
memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan standar akuntansinya, Komisi
Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh
untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi
anggotanya.
Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai
penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa
telah memperkenalkan intruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
- Meningkatkan modal untuk basis Eropa.
- Menetapkan kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
- Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
2.3.3 International Organization of Securities
Commissions (IOSCO)
Tujuan dari IOSCO adalah:
- Bekerja bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
- Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
- Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
- Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
2.3.4 International Federation of Accountants (IFAC)
Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di
seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional
yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar
professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan
berbicara mengenai masalah kepentingan publik dimana keahlian profesi tersebut
lebih relevan.
2.3.5 Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan
PBB Dalam International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR didirikan tahun 1982, dengan cita-cita :
memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan
pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan pengungkapan pada
penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan
negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
2.3.6 Organization of Economic Cooperation and
Development (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri
atas 30 negara perekonomian pasar (sebagian besar negara industri). Badan
pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan
kelompok pekerja. OECD mempublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun,
yang menilai tren dan prospek di pasar keuangan nasional dan internasional di
wilayah OECD. Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di
sector Negara maupun swasta.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konvergensi
internasional saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia
internasional. Harmonisasi standar akuntansi setiap negara melalui IFRS
menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan keuangan dengan skala internasional.
Banyak manfaat dan keuntungan dari penerapan IFRS di suatu negara, meskipun ada
hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi IFRS. IFRS tidak hanya menjadi
standar akuntansi acuan di dunia internasional, namun menjadi pedoman dalam
menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala internasional pula.
DAFTAR
PUSTAKA
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. Akuntansi
Internasional Jilid 2. 2010. Jakarta: Salemba Empat.
https://datakata.wordpress.com/akuntansi-global-dan-standar-audit/
http://adipbalowo.blogspot.co.id/2016/05/standar-audit-dan-akuntansi-global.html